
"jangan!!!!!" Mat besi memegang tangan John the Lennon, sebelum sempat dia menghinggapkan penampar ke muka Danial,
" jangan tok, bawak bersabor, Danial kentut je ...apedehal kan tok" " takde hal kamu kate, die kentut bek punye nyentap, habeh bau musyibat , takde hal kamu kate" ..........

"Maafkanlah dia tok, mungkin dia dah tak tahan sangat tu" Puteri Nadiah yang sejak dari tadi mendiamkan diri,tiba-tiba menyampuk sambil bergerak mendekati mereka. Sebaik berpaling kepada Puteri Nadiah, Matbesi tergamam,pandangannya seolah-olah terkunci, matanya kaku tidak berkelip.
Inilah kali pertama dia memandang Puteri Nadiah, hatinya tertanya-tanya siapakah gerangan gadis ayu ini, begitu santun sekali gerak lakunya, suaranya lembut sekali,lunak untuk didengar, perasaan Mat Besi bergetar halus.
Berbeza dengan Mat Besi, Danial sememangnya sudah mengenali Puteri Nadiah sejak dari kecil lagi...keluarga mereka bolehlah dikatakan seperti saudara, ditambah pula hajat keluarga Puteri Nadiah yang begitu ingin bermenantukan golongan berkedudukkan, mengukuhkan lagi ikatan antara mereka.
" ahh.. sudahlah..." pendek,ringkas dan padat jawapan dari John the Lennon, dia terus berlalu pergi sambil menggumam sendirian.....
"terima kasih Nadiah, saya tak tahan tadi, salah makan agaknya" "tidak mengapalah Danial next time make sure kentut beragak sket" sinis,itulah yang boleh dikatakan pada jawapan Puteri Nadiah.
Sewaktu menoleh kebelakang, tanpa disengajakan, Puteri Nadiah dan Mat Besi saling berpandangan, mata bertentang mata....terkesima.... keadaan menjadi sunyi sepi, hanya... 

hanya.......
ReplyDelete